LAPORAN LENGKAP
NAMA :
HASANUDDIN DG TAWANG
NIS :
124811
KELAS/KELOMPOK
: XII.A
TANGGAL : 30
AGUSTUS 2014
JUDUL :
KADAR LEMAK BEBAS
Tujuan
Penetapan :
1. Untuk mengetahui cara pengujian asam lemak bebas pada suatu
bahan pangan
2. Untuk mengetahui kandungan asam lemak
bebas yang ada pada suatu bahan pangan.
Lemak dan
minyak merupakan senyawa organic yang penting bagi kehidupan makhluk
hidup.lemak dan minyak merupakan salah satu kelompok yang termasuk golongan lipida.
Salah satu sifat khas dan mencirikan golongan lipida adalah larutnya dalam
pelarut organic misalnya eter,benzene,chloroform atau sebaliknya ketidak
larutannya dalam pelarut air .
Dasar Teori
:
Minyak kelapa murni adalah minyak
kelapa yang dibuat dari bahan baku
kelapa segar, diproses dengan pemanasan terkendali atau tanpa pemanasan sama
sekali, tanpa bahan kimia. Penyulingan minyak kelapa dapat berakibat kandungan
senyawa-senyawa esensial yang dibutuhkan tubuh tetap utuh. Minyak kelapa murni
dengan kandungan utama asam laurat ini memiliki sifat antibiotik, anti bakteri
dan jamur. Minyak kelapa murni, atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil
(VCO), adalah modifikasi proses pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan
produk dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna
bening, berbau harum, serta mempunyai daya simpan yang cukup lama yaitu sekitar
lebih dari 12 bulan (Anonim, 2012d).
Minyak kelapa sebagai produk
olahan hasil perkebunan mempunyai ciri umum berwarna lebih bening dan beraroma
harum. Dalam industri minyak goreng, minyak kelapa dianggap paling sehat
dibandingkan dengan minyak nabati lain seperti minyak jagung, minyak kedelai,
minyak canola serta minyak dari bunga matahari (Anonim, 2012e).
Mutu
minyak goreng sangat
dipengaruhi oleh komponen
asam lemaknya karena
asam lemak tersebut
akan mempengaruhi sifat fisik,
kimia, dan stabilitas
minyak selama proses
penggorengan. Trigliserida dari
suatu minyak atau
lemak mengandung sekitar 94-96%
asam lemak. Selain komponen asam lemaknya, stabilitas
minyak goreng dipengaruhi pula
derajat ketidakjenuhan asam
lemaknya, penyebaran ikatan
rangkap dari asam lemaknya, serta bahan-bahan yang
dapat mempercepat atau memperlambat
terjadinya proses kerusakan
minyak goreng yang terdapat
secara alami atau yang secara sengaja ditambahkan (Stier,
2003).
Standar mutu minyak goreng telah
dirumuskan dan ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) yaitu SNI
01-3741-2002, SNI ini merupakan
revisi dari SNI 01-3741-1995, menetapkan bahwa standar
mutu minyak goreng
seperti pada Tabel 1 berikut ini:
Tabel 6. SNI 01-3741-2002 tentang Standar Mutu Minyak Goreng
KRITERIA UJI
|
SATUAN
|
SYARAT
|
Keadaan
bau, warna dan rasa
|
-
|
Normal
|
Air
|
% b/b
|
Maks
0.30
|
Asam
lemak bebas (dihitung sebagai asam laurat)
|
% b/b
|
Maks
0.30
|
Bahan
Makanan Tambahan
|
Sesuai
SNI. 022-M dan Permenkes No. 722/Menkes/Per/IX/88
|
|
Cemaran
Logam :
-
Besi (Fe)
- Tembaga
(Cu)
-
Raksa (Hg)
-
Timbal (Pb)
-
Timah (Sn)
-
Seng (Zn)
|
Mg/kg
Mg/kg
Mg/kg
Mg/kg
Mg/kg
Mg/kg
|
Maks
1.5
Maks
0.1
Maks
0.1
Maks
40.0
Maks0.005
Maks
40.0/250.0)*
|
Arsen
(As)
|
% b/b
|
Maks
0.1
|
Angka
Peroksida
|
% mg
02/gr
|
Maks
1
|
Catatan
* Dalam kemasan kaleng
|
Sumber : Standar Nasional Indonesia (SNI)
Alkohol
Alkohol adalah kelompok senyawa
yang mengandung satu atau lebih gugus fungsi hidroksil (-OH) pada suatu senyawa
alkana. Alkohol dapat dikenali dengan rumus umumnya R-OH. Alkohol merupakan
salah satu zat yang penting dalam kimia organik karena dapat diubah dari dan ke
banyak tipe senyawa lainnya. Reaksi dengan alkohol akan menghasilkan 2 macam
senyawa. Reaksi bisa menghasilkan senyawa yang mengandung ikatan R-O atau dapat
juga menghasilkan senyawa mengandung ikatan O-H. Salah satu senyawa alkohol,
etanol (etil alkohol, atau alkohol sehari-hari), adalah salah satu senyawa yang
dapat ditemukan pada minuman beralkohol. Rumus kimianya CH3CH2OH ( Anonim,
2011a).
Alkohol umumnya berwujud cair dan
memiliki sifat mudah menguap (volatil) tergantung pada panjang rantai karbon
utamanya (semakin pendek rantai C, semakin volatil). Kelarutan alkohol dalam
air semakin rendah seiring bertambah panjangnya rantai hidrokarbon. Hal ini disebabkan
karena alcohol memiliki gugus OH yang bersifat polar dan gugus alkil (R) yang
bersifat nonpolar, sehingga makin panjang gugus alkil makin berkurang
kepolarannya (Anonim, 2010a).
Indikator PP
(Phenolphtalein)
Indikator PP (phenolphtealin)
adalah Indikator asam-basa yang digunakan dalam titrasi asidimetri dan
alkalimetri. Indikator ini bekerja karena perubahan pH larutan. Indikator ini
merupakan senyawa organik yang bersifat asam atau basa, yang dalam daerah pH
tertentu akan berubah warnanya. Indikator Phenol phtalein dibuat dengan cara
kondensasi anhidrida ftalein (asam ftalat) dengan fenol. Trayek pH 8,2 – 10,0
dengan warna asam yang tidak berwarna dan berwarna merah muda dalam larutan
basa. Penggunaan PP dalam titrasi:
Tidak dapat
digunakan untuk titrasi asam kuat oleh basa kuat, karena pada titik ekivalen
tidak tepat memotong pada bagian curam dari kurva titrasi, hal ini disebabakan
karena titrasi ini saling menetralkan sehingga akan berhenti pada pH 7,
sedangkan warna berubah pada pH 8. Titrasi asam lemah oleh basa kuat. Boleh untuk digunakan karena pada pH + 9. untuk
konsentrasi 0,1 M Titrasi basa lemah oleh asam kuat, tidak dapat
dipakai,Titrasi Garam dari Asam lemah oleh Asam kuat. PP tidak dapat dipakai.
Trayek pH tidak sesuai dengan titik ekivalen (Anonim, 2011b).
Larutan NaOH
(Natrium Hidroksida)
Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal
sebagai soda kaustik atau sodium
hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium hidroksida
terbentuk dari oksida basa Natrium oksida dilarutkan dalam air. Natrium
hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air.
NaOH digunakan di berbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai
basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen. Natrium hidroksida adalah basa yang paling
umum digunakan dalam laboratorium
kimia. Natrium hidroksida murni
berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran
ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat lembap cair dan secara spontan menyerap
karbon dioksida dari udara bebas. NaOH juga
sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan. Ia
juga larut dalam etanol dan
metanol, walaupun kelarutan NaOH
dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada
kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam dietil eter dan pelarut non-polar lainnya.
Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas
(Anonimn, 2012g).
Alkohol
Alkohol sering dipakai untuk
menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol, dan kadang untuk minuman yang
mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan
sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol
lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol
yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki
pengertian yang lebih luas lagi. Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah
istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil
(-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen
dan/atau atom karbon lain (Anonim, 2012h).
Alkohol juga termasuk zat pelarut organik yang sering
digunakan untuk melarutkan lemak dalam proses analisa lemak. Fungsi penambahan
alkohol adalah untuk melarutkan lemak atau minyak dalam sampel agar dapat bereaksi dengan basa alkali. Karena
alkohol yang digunakan adalah untuk
melarutkan minyak, sehingga alkohol (etanol) yang digunakan konsentrasinya
berada di kisaran 95-96%, karena etanol 95 % merupakan pelarut lemak yang baik
(Anonim, 2012i).
Analisa asam lemak bebas biasanya
pelarut yang digunakan dalam percobaan adalah alkohol netral. Alkohol dalam
kondisi panas akan lebih baik melarutkan sampel yang juga nonpolar. Dalam
memanaskan alkohol, dilakukan pemanas air hal ini dikarenakan titik didih
alkohol lebih rendah daripada air.
Dengan menggunakan kondesor diaman uap air akan menjadi embun kembali.
Setlah itu diberi inidkator pp. Apabila alkohol terlalu asam maka digunakanlah
basa (Anonim, 2010a).
Alat dan
Bahan :
Alat–alat
yang digunakan pada praktikum Aplikasi Teknik Laboratorium adalah sebagai
berikut :
- erlenmeyer 250 ml
- alat penangas
- timbangan analitik
- batang pengaduk
bahan-bahan yang
digunakan pada praktikum Aplikasi Teknik Laboratorium adalah sebagai berikut :
- alkohol netral
- indikator PP (phenolpthalein)
- larutan NaOH 0,1 N
Prosedur
Praktikum
Prosedur
Praktikum yang dilakukan adalah sebgai berikut :
v Sampel ditimbang sebanyak 5 gram
v Sampel dimasukkan dalam erlenmeyer
dan ditambahkan 50ml alkohol netral
v Dipanaskan hingga mendidih
v Setelah sampel dingin ditambahkan 2
ml indikator phenolpthealin (pp) dan dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N yang telah di standarisasi sampai warna merah
jambu tercapai dan tidak hilang selama
30 detik.
v Dihitung %FFA dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
% FFA = x 100 %
PENGAMATAN :
v BERAT CONTOH :
5,0113 mg
v VOLUME PENITAR :
1,0 ml
v WARNA LARUTAN SEBELUM PENAMBAHAN
INDIKATOR : tak berwarna
v WARNA LARUTAN SETELAH PENAMBAHAN
INDIKATOR : tak berwarna
v WARNA LARUTAN SETELAH TITIK AKHIR :
merah muda
B. Pembahasan
Hasil
praktikum yang telah dilakukan menunjukkan adanya berbagai perbedaan kandungan
asam lemak bebas pada bahan yang dijadikan sampel. Adapun bahan yang dijadikan sampel yaitu
minyak goreng sanco, minyak goreng curah , mentega, margarin, dan minyak kelapa
kadar asam lemak bebas atau FFA yang diperoleh setelah ditetesi indikator pp,
melakukan titrasi denggan NaOH, dan melakukan perhitungan menggunakan rumus
penentuan kadar asam lemak bebas maka diperoleh kadar FFA minyak goreng Sanco
4%, minyak goreng curah 2,32%, mentega 2,4%, margarine 2,11% dan minyak kelapa
sebesar 3,2%. Berdasarkan data tersebut bahan yang memiliki kadar FFA paling
besar adalah minyak goreng Sanco dan
yang memiliki kadar paling kecil adalah minyak goreng. Berarti pengonsumsian
minyak kelapa secara terus-menurus berbahaya bagi kesehatan. Utamanya penyakit
yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah oleh lemak jahat. Hal ini
sesuai dengan pernyataan
Anonim
(2011) yaitu bahan makanan yang mengandung FFA yang rendah maka bahan makanan
tersebut layak dikonsumsi, tetapi jika melebihi ambang batas, maka bahan
makanan tersebut sebaiknya tidak dikonsumsi
karena dapat mempengaruhi kesehatan karena bahan makanan yang memiliki
FFA tinggi memiliki kadar LDL atau lemak jahatnya lebih banyak dibanding kadar
HDL-nya atau lemak baiknya, hal ini ditandai ditandai dengan bau tengik dan
terjadinya iritasi pada tenggorokan setelah mengkonsumsinya. Asam
lemak bebas dapat
mengganggu kerja insulin dalam darah, kolesterol berlebih dan tekanan darah
yang meningkat.
Asam Lemak
Bebas
Asam lemak
bebas adalah asam lemah yang terbentuk akibat proses hidrolisis yang terjadi
pada lemak sehingga menghasilkan gliserol dan asam lemak bebas. Kadar air yang
tinggi baik yang terkandung pada minyak ataupun pada bahan pangan yang akan
diolah dengan miinyak mengakibatkan semakin banyak terbentuknya asam lemak
bebas. Kandungan asam lemak bebas yang berlebihan pada minyak mengakibatkan
mutu minyak tersebut menjadi buruk, begitupula bahan makanan yang kelak akan
diolah bersama minyak tersebut. Hal ini
diperkuat oleh pendapat Anonim (2012f)
Asam lemak bebas terbentuk karena proses oksidasi, dan hidrolisa enzim selama
pengolahan dan penyimpanan. Dalam bahan pangan, asam lemak dengan kadar lebih
besar dari berat lemak akan mengakibatkan rasa yang tidak diinginkan dan
kadang-kadang dapat meracuni tubuh.
Fungsi
penambahan Alkohol
Minyak
kelapa tidak larut dalam air sehingga dibutuhkan alkohol untuk melarutkannya,
karena alkohol adalah pelarut untuk bahan organik. Penambahan alkohol pada
minyak kelapa yang ingin ditentukan kadar asam lemak bebasnya bertujuan untuk
melarutkan minyak kelapa saat proses
pemanasan. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Anonim (2012i) yaitu fungsi
penambahan alkohol adalah untuk melarutkan lemak atau minyak dalam sampel
agar dapat bereaksi dengan basa alkali.
Karena alkohol yang digunakan adalah
untuk melarutkan minyak, sehingga alkohol (etanol) yang digunakan
konsentrasinya berada di kisaran 95-96%, karena etanol 95 % merupakan pelarut
lemak yang baik (Anonim, 2012i).
Fungsi
penambahan Indikator PP
Pemberian
tiga tetes indikator pp pada praktikum ini adalah sebagai indikator pembuktian
bahwa bahan tersebut bersifat asam atau basa. Pada praktikum ini, setelah
dititrasi dengan NaOH, larutan alkohol dan Minyak kelapa yang telah ditetesi
indikator pp berubah warna menjadi merah muda. Hal ini membuktikan bahwa
larutan tersebut bersifat basa. Hal ini diperkuat oleh Anonim (2011b) yaitu
jika pada percobaan larutan NaOH diberi
fenoftalen, lalu warnanya berubah menjadi merah lembayung, maka trayek
pH-nya sekitar 9-10 (basa).
Fungsi
penambahan NaOH
Penggunaan NaOH
saat proses titrasi adalah untuk menentukan kadar asam lemak bebas yang
terkandung dalam minyak kelapa. Jumlah volume yang digunakan untuk menitrasi
larutan minyak kelapa dan alkohol digunakan dalam proses penentuan asam lemak
bebas. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Anonim (2011)
yaitu volume yang diperoleh dari proses titrasi digunakan dalam perhitungan
penentuan kadar asam lemak bebas yang tergantung pada suatu bahan pangan.
PERHITUNGAN
:
% ASAM
LEMAK BEBAS = (ml NaOH x N NaOH x BE(as.laurat)):mgcth x100%
=(1,0 x 0.0961 x 0,2): 5011,3 x 100%
= 0,38 %
Kesimpulan :
Kesimpulan
yang diperoleh dari praktikum Analisa Asam Lemak Bebas adalah sebagai berikut :
v Pengujian asam lemak bebas pada suatu
bahan pangan dapat dilakukan dengan metode pemanasan kemudian dititrasi lalu
menghitung jumlah kandungan asam lemak bebas bahan pangan tersebut.
v Kandungan atau kadar asam lemak bebas
pada suatu bahan pangan dapat diketahui dengan menggunakan rumus asam lemak.
v % asam lemak bebas = 0.38%
DAFTAR
PUSTAKA :
v Anonim, 2012c. Pengetahuan dan
tindakan terhadap minyak goreng curah
http://sarmanpsagala.blogspot.com/2012/07/pengetahuan-sikap-dan-tindakan-terhadap.html
Diakses Pada Tanggal 17 Oktober Makassar.
v Anonim, 2012d. Minyak Kelapa.http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_kelapa. Tanggal 17 Oktober
Makassar. Tanggal 17 Oktober Makassar.
v Anonim, 2012g. Asam Lemak Bebas.
http://www.psychologymania.com/
v 2012/10/asam-lemak-bebas.html Diakses
Pada Tanggal 17 Oktober Makassar.
v Anonim, 2012g. Asam Lemak Bebas.
http://www.psychologymania.com/
v 2012/10/asam-lemak-bebas.html Diakses
Pada Tanggal 17 Oktober Makassar.
v Anonim, 2012h. Natrium Hidroksida. http://id.wikipedia.org/wiki/Natrium-hidroksida.
Pada Tanggal 17 Oktober Makassar.
v Anonim, 2012i. Alkohol.
id.wikipedia.org/wiki/Alkohol. Diakses Pada
v Tanggal 06 oktober 2012 Makassar.
v Anonim, 2012j. Laporan Kimia Organik.
http://himka1polban.wordpress.
v com/laporan/kimia-organik/89-2/.
Diakses Pada Tanggal 22 Oktober 2012 Makassar.
v Anonim, 2012k. Kualitas Minyak Dengan
Penentuan. http://jusakben.
v blogspot.com/2012/04/uji-kualitas-minyak-dengan-penentuan.html
v Anonim, 2011a. Kimia Organik Alkohol.
http://id.wikibooks.org/wiki/Kimia-Organik/Alkohol. Diakses Pada Tanggal 17
Oktober Makassar.
v Anonim, 2011b. Indikator Asam Basa.
http://alchemistviolet.blogspot.com
v /2011/03/indikator-asam-basa.html .
Diakses Pada Tanggal 17 Oktober Makassar.
v Anonim, 2010a. Senyawa karbon dan Sifat-sifat
Alkohol.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/senyawa-hidrokarbon/sifat-sifat-alkohol/
.Diakses Pada Tanggal 17 Oktober Makassar.
v Bundakata, 2007. Minyak Goreng Curah
dan Kemasan.
v http://bundakata.blogspot.com/2012/06/minyak-gorengcurahdankemasan.html.
Diakses pada tanggal 19 Oktober 2012, Makassar.
v Ketaren, S. , 1986. Pengantar
teknologi minyak dan lemak pangan.: Universitas Indonesia, Jakarta.
ANONIM??????
BalasHapusANONIM??????
BalasHapusCoin Casino Review - Online Casinos | CasinoRewards
BalasHapusCasinoRewards: Welcome Bonus up to €200. With the highest payout in the 온카지노 industry, there is 인카지노 a new wave of games every day. The casino also offers all the games and Casino: Online Casino Rating: 4.4 메리트 카지노 · Review by CasinoRewards